Jumat, November 13, 2009

relakan aku

telah habis waktuku untuk menemanimu dalam kisah hidupmu
merayakan sedikit getir dan gelak tawa yang saling beradu, mengisi dalam ruang yang belum terisi
menyudahi semua cerita yang berjelaga ini
berhenti dari seluruh kemunafikan yang terpatri dalam tempurung emosi berbalut cinta yang tak pasti

lalu ...

aku akan memohon padamu untuk kembali memaafkanku dalam hidup yang lebih baik
menyapa dalam riak hubungan yang tak lagi manis apalagi romantis
meniti kembali kenangan masa kecil kita, kala dosa belum kita kenal
saling memandang sambil bercengkrama tentang asa dan harapan kita di pagi hari di temani secangkir kopi pahit di genggaman

lalu...

ikhlas kan aku berkawan dan berkasih lagi dengan si pendongeng masa depan itu
merelakan aku untuk menyambut tangannya yang tampak letih
membiarkan aku mendengarkan denyut jantungnya yang mulai melemah
serta ikut mendengarkan sumpah kami di suatu pagi nanti ....

1 komentar:

nocturnimo mengatakan...

saat semuanya telah terhempas..
jauh dari angan ..
mimpi yang selalu mengusik ..
di kala benak melamun
menanti masa depan..

kita tak akan lagi
mampu mengingkari sang waktu..
yang berlari tanpa berhenti
atau berputar balik..

saat nya untuk memutuskan..
saat nya menjemput mimpi..
memilih...
atau dipilih..