Kamis, November 11, 2010

sepetik hati

Mencintaimu seperti kuda sembrani …
Terlihat gagah …tapi tak ada….
Merindumu seperti angin gurun…
Tak pernah datang perlahan ..
Selalu tampak bergegas
Kemudian meninggalkan debu….

Jika aku boleh bercerita padamu ..atau aku memohon padamu untuk kali pertamanya ….
“tunggu aku ..sebentar lagi aku akan pulang…dan mungkin kita berjodoh dan aku bisa merasakan detak jantungmu untuk tiap waktuku di tahun tahun berikutnya …..

Izinkan aku memohon maaf atas egoku semua selama ini yang memandangmu sebelah mata ….
aku bergetar karena mu ..

aku merindu karenamu …

dan merasa sesak dengan semua sajakmu tentang pernikahanmu dengan orang yang baru kau kenal itu ……..

7 komentar:

Anonim mengatakan...

.:Maaf:.

"... Aku sampai di bagian bahwa aku tlah jatuh cinta...
Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja.
Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar.
Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."

Di padang pasir itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa pasir yang kau pijak pergi
Akulah jejak-jejak langkah yg kau tinggalkan
Memeluk pasirmu erat

Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan ..
Teruslah melangkah ...
Ku tahu kau tahu aku ada

"...Dengarkah kamu? Aku ada. Aku masih ada. Aku selalu ada. Rasakan aku, sebut namaku seperti mantra yang meruncing menuju satu titik untuk kemudian melebur, meluber, dan melebar. Rasakan perasaanku yang bergerak bersama alam untuk menyapamu."

Maaf..maaf..maaf..
Sepertinya kata maaf ini tidak akan pernah habis...
Maaf atas semua sikap
Maaf atas semua cara
Maaf atas segores luka yg pernah aku coretkan di hatimu yg bersih

Tak juga kupaksakan Setitik pengertian
Bahwa ini adanya
Tiada yang terobati di dalam peluk ini
Tapi rasakan semua ..

(Rasakanlah)
Isyarat yang sanggup kau rasa
Tanpa perlu kau sentuh
(Rasakanlah) Harapan, impian,
Yang hidup hanya untuk sekejap
(Rasakanlah) Langit, hujan,
Detak, hangat nafasku

(Rasakanlah)
Isyarat yang mampu kau tangkap
Tanpa perlu kuucap,
(Rasakanlah) Air, udara,
Bulan, bintang
Angin, malam,
Ruang, waktu, puisi

Itulah saja cara yang bisa
Untuk menghayatimu
Untuk mencintaimu ...

"... Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Sadari diriku pun kan sendiri,
Di dini hari yang sepi. "

Dan inilah hatiku pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya..

Noor mengatakan...

Aih.. romantis bangeed..
errr jangan bilang mbak Intan lagi naksir onta di Mekah yaa hihihi *becanda*

apik tulisannya. jadi ikut suasana poling in lop.. uhuk uhuk.. keep writing mbak ;)

Anonim mengatakan...

aku mungkin ga mengeti soal puisi. tp aku menikmati sekali puisi 'maaf' ini. pure n natural. bisa bikin dada ini berdebar.. seperti merasakan cinta kembali, seperti anak sma baru jatuh cinta. i ask u this question dear anonymous.. will it last? will it change? seperti cinta anak sma jg.. it will last n it will change apabila dari dua jantung yang berdebar. menjadi hanya satu jantung saja yang berdebar karena yang satu sudah tersadarkan akan logika, kedewasaan, dan situasi yang bisa membuat berhenti berdebar. atau juga menemukan jantung yang lain.. namun apabila salah saatunya tetap berdebar karena masih blm mau kembali kedunia nyatanya, yang pasti tersisa hanyalah rasa sesak karena berdebar terus sendiri....... itu yang aku rasakan sekarang sesak, hampa, sepi, karena jantungku berdebar terus menerus sendiri tak bersambut lagii..... posted at 07:00 am abis bangun tidur.

lovedee mengatakan...

mohon ijin untuk penulis "maaf"...saya posting tulisannya di blog ya...

"maaf mungkin itu yang kau pinta,sementara perih merajai tiap rongga dada dan mencekik tulang belulangku...lalu haruskah aku tetap tersenyum didepanmu....."

Anonim mengatakan...

Sahabatku,
Izinkan aku bercerita ...

Tak perlu kau bangun dari tidurmu
Tak usah bersuara menyambutku
Tak perlu kau tersenyum untukku
Ku cukup bahagia berada di sini
Di sisimu, memandangmu,
Tanpa perlu kau tahu ...

Telah jauh, ku mendaki
Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, ku terjatuh
Dan kini sampailah, aku disini...
Yang cuma ingin diam,
duduk di sampingmu, di tempatmu
Itu saja yg kuinginkan ..

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,
Tetapi...usai tangis ini, aku kan berjanji...
Untuk diam, duduk di tempatmu, lalu perlahan pergi meninggalkanmu, dan menentang malam, tanpa bimbang lagi..

Demi kamu yang lelah bermimpi
Dan berbisik : "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku lagi..."

Sahabatku...terakhir aku terbangun dari tidurku,Perasaan sesak di tiap rongga pernafasanku, sampai akhirnya aku pun tersadar dari mimpiku.."sadar dengan keadaanku yg skarang...Salahkah aku ?? atau salahkanlah aku ??? Memang aku yg salah...Aku pun tau itu, mungkin maafku sdh tdk berlaku lagi di dalam kamusmu, tapi izinkanlah aku minta maaf sekali lagi !!!" Maap klo orang sunda bilang...

Sahabatku,
Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu,
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu

.... .... ....
.... .... .... ....

Ya Tuhanku,
Tiap udara yang aku hembuskan dari hati..
Ku tunduk bersujud kepada-Mu
dan Ku mulai berdoa ..."Ya Allah berikanlah segala yg terbaik u/ nya...............Amin "

Lelahnya jiwaku
Beratnya langkahku
Peluklah semua tanyaku
Jawablah dengan cara-Mu,

Ya Allah..."Engkaulah yg maha membolak-balikkan hati dan Engkaulah yg maha berkehendak, Kun Faya kun"

.:Mohon Maaf atas semua salah yg mungkin tak termaafkan:.

Sahabatmu,
1000001 1001100 1001001

lovedee mengatakan...

slalu merindumu...entah pernah kamu rasakan atau tidak ...tapi aku memang selalu merindumu...dengan sedih dan kelamku

Anonim mengatakan...

Mizz U Too

Masih orang yg sama
.:1000001 1001100 1001001:.