Sabtu, September 17, 2011

bahagia adalah

Bahagia adalah….ketika angin sepoi sepoi menyentuh wajah dengan lembut dan tidak meninggalkan debu

Bahagia adalah...ketika menikmati secangkir kopi ditemani rokok di jari

Bahagia adalah...ketika menulis dan tidak terganggu dering telfon

Bahagia adalah...ketika lapar dan ada sebungkus gorengan di meja makan

Bahagia adalah...Ketika sepi dan tidak mendengar bising tv seharian

Bahagia adalah … ketika dingin dan berselimut

Bahagia adalah …ketika tidur dan aku tidak ingat dirimu sama sekali …..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bahagia adalah …ketika tidur dan aku tidak ingat dirimu sama sekali …..

Anonim mengatakan...

In Germany, anti-smoking groups, often associated with anti-liquor groups,[31] first published advocacy against the consumption of tobacco in the journal Der Tabakgegner (The Tobacco Opponent) in 1912 and 1932. In 1929, Fritz Lickint of Dresden, Germany, published a paper containing formal statistical evidence of a lung cancer–tobacco link. During the Great depression Adolf Hitler condemned his earlier smoking habit as a waste of money,[32] and later with stronger assertions. This movement was further strengthened with Nazi reproductive policy as women who smoked were viewed as unsuitable to be wives and mothers in a German family.[33]